Rabu, 12 Desember 2012

" Hari ini mungkin aku terlihat seperti tak bersahabat dengan waktu, aku sepereti cemburu padanya yang selalu mampu membuat seseorang menjadi terburu-buru atau bahkan rela membuang-buang waktinya untuk hal yang tak jelas bahkan sia-sia.
Lonceng-lonceng di sisi jalan besar, lampu-lampu terang di gelapnya kota seakan menafsirkan bahwa aku memang harus ikut dengan drama sang waktu tersebut, namun aku tak pernah mau menjasi seperti pohon bambu yang hanya bisa mengikuti arah angin dan tunduk ketika berat menopang rintik hujan ditiap dedaunanya.
Aku ingin seperti embun saja, yang walau tak berjodoh dengan dingin, yang tak berjodoh dengan rerumputan, yang tak berjodoh dengan pagi, yang tak jodoh dengan matahari, namun tetap bisa berguna untuk mereka disana.. mereka yang sebenarnya tak begitu peduli padaku.
    Dan memang layang-layang yang terbang pun seperti selalu enggan berdiam diri terpaku bila angin dari dawai-dawai langit surga telah menggodanya untuk bergerak berirama dengan pautan semilirnya, aku tau waktu memang selalu membatasiku untuk setiap hal yang ku lakukan, dimana aku tak lagi bisa menarik dihadapan orang yang aku sayangi, dimana aku bisa mulai mengeriput, diamana rambut-rambutku mulai berubah putih, dimana aku tak mampu lagi berlari bahkan menyeimbangkan langkah kakiku untuk seirama dengan tiap tapak kaki orang yang ku sayang.
Aku memang bukan seorang penerjemah yang baik untuk dunia, bukan penyair dengan irama yang mengalun-alun, bukan gitar yang akan indah ketika ada dalam romansa klasik di pinggir-pinggir jalan kota, aku hanya selembar kertas putih dimana akan terisi sejak awal proposal hidup ini mulai ku tanda tangani sampai kuserahkan pada Tuhan "


tertanda @emylham

Selasa, 11 Desember 2012

" Aku hanya ingin melihat senja di pinggiran pantai, membuat gemercik ombak dengan kedua kaki kita, menggenggam pasirnya lalu mengukir namamu disamping ombak,, Aku rindu pasir berwarna kecoklatan dengan bau garam ini Gadisku,, Aku rindu waktu ketika kita masih bisa saling berbincang soal kita Gadisku,, Aku tak tau pasti alasan mengapa aku menyayangimu Gadisku, aku tak tau berapa besar rasa sayang ini padamu Gadisku, aku hanya tau rela itu hanya aku lakukan untuk dirimu,, Ada tentara yang mati karena berperang,, Ada bayi yang mati karena kelaparan,, Namun aku ingin mati ketika bersandar dibahumu Gadisku,, Ada Camar yang jatuh karena sayapnya patah,, Ada lelaki tua yang jatuh karena tak mampu berjalan,, Namun aku hanya ingin jatuh karena mencintaimu Gadisku,, Aku tak tau banyak tentang semua perasa'an yang berontak bagai koloni ini Gadisku,, Aku hanya ingin menjadi pilar di tiap tiang yang menopang hatimu,, Seraya waktu pun tak sependapat dengan apa yang ku lamunkan tentangmu,, Semoga kamu tetap menjadi yang terindah Gadisku,, " Tertanda : @emillham


" Kita memang tak mempunyai kesama'an dalam banyak hal,, Tak punya banyak keindahan dalam bersastra,, Tak juga memiliki rindu yang saling berpaut puitis yang bisa dan mudah di mengerti,, Namun setidaknya kita sama dalam hal cinta,, dalam hal hebat yang bisa menjatuhkan ego tiap penguasa,, Tak banyak frasa kata yang dapat ku tuang dalam cangkir hidupku untukmu, separuhnya telah ku isi dengan masalahku, separuh lagi telah ku isi dengan kerinduanku padamu, aku tau bahagiamu bukan ada dengan diriku, bukan dengan lelaki yang tak lagi punya hal untuk di banggakan ini,, aku tau rindumu itu juga bukan milikku, bukan dari si kesempurna'an untuk si orang jalang yang tak punya keberanian,, aku bukan lelaki egois yang hanya bisa membuat kerut di dahi, membuat nada tinggi di tiap dialog kita berdua, apa lagi untuk membuat bahasa lain dari hatimu yang ku sebut air mata itu menetes, aku hanya berharap kita bisa hidup di dalam Drama, yang bisa kita mainkan alur ceritanya, yang tak pernah ada peran antagonis bisa tertawa bahagia, yang tak pernah akhir cerita bisa tak sempurna, karena apa yang menjadi bahagiamu sa'at ini, aku ingin bisa menjadi bahagiaku sa'at nanti,, " Tertanda : @emillham